JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK 1: PEMBUATAN SIKLOHEKSANON

 

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

PEMBUATAN SIKLOHEKSANON



NAMA                     : ELSERIA AFRIYANTI TOGATOROP

NIM                         : A1C119071

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILIMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021

 


PERCOBAAN KE-10

 

I.              Judul                 : Pembuatan Sikloheksanon

 

II.           Hari/Tanggal    : Senin, 26 April 2021

 

III.        Tujuan               : Adapun tujuan dilakukan percobaan kali ini adalah

1.  Untuk dapat memahami proses yang terjadi pada pembuatan sikloheksanon

2. Untuk dapat mengetahui reagen jones yang dilakukan pada pembuatan sikloheksanon

 

IV.    Landasan Teori

          Sikloheksanon dapat didefenisikan sebagai sintesis organik dan berwujud seperti  cairan yang encer dan akan menghasilkan sinar kuning dengan aromanya yang sengit. Dimana, Senyawa ini hanya  dapat melebur sebagian  dalam unsur H2O. Adapun senyawa atau bahan-bahan yang digunakan dalam sebuah sebauah perusahaan digunakan sikloheksanon oksim yang mana senyawa ini akan membentuk sebuah kaprolaktam (Harsayanto, 2016).

            Adapun proses pembentukan dari sikloheksanon ini harus melalui sebuah langkah yaitu pada langkah oksidasi dengan melewati sebuah reaksi eliminasi pada alkil ester asam kromatnya. Dan pada metode pemurnian pada senyawa ini dapat dibuat melalui ciri-ciri fisik yang dimilikinya (Tim penuntun praktikum kimia organik, 2021).

            Dan, berdasarkan pembuatan senyawa sikloheksanon ini, keberadaan alkohol sangat berperan penting. Dimana senyawa ini memiliki sebuah rangkain fungsi hidroksil yang akan melekat pada molekul pada karbonium jenuh. Dimana akan terjadi oksidasi alkanol sekunder alisiklis membentuk ketone alisiklis (Riswiyanto, 2009).

            Dimana, zat pengoksidasi yang dipakai pada pembuatan sikloheksanon yaitu anhidrat kromat yang akan dileburkan pada asam sulfat yang wujudnya berair dan merupakan reagen jones dan jenis pelarut yang lain yang berfungsi dalam proses oksidasi ini adalah acetone (Hart, 2003).

           

V. Alat dan Bahan

5.1. Alat

 a.Gelas kimia

b. Neraca

c. Hotplate

d. spinner

e. Termometer 

 f. Labu alas bulat

 g. Alat destilasi uap

 h. corong pisah

 i. Corong kaca

 j. Pipet tetes

 

5.2. Bahan

  a. Padatan Kalium dikromat

b. H2SO4

c. Air

d. Plastic wrap

e. Sikloheksanol 

f. Kompres es 

g. Asam oksalat

h. NaCl

i. Magnesium sulfat anhidrat

 

VI. Prosedur Kerja

1. Hal pertama yang dilakukan adalah ditimbang 55 gram padatan Kalium dikromat.

2. Disiapkan 200 ml air dalam gelas kimia, diletakkan di atas hotplate dan sambil diaduk dengan batang pengaduk magnet.

3. Dimasukkan padatan Kalium dikromat dalam air tersebut hingga larut sempurna dan diukur suhunya dengan termometer.

4.  Ditambahkan 80 ml H2SO4 secara perlahan. Amati perubahan warna dan suhu pada sampel

5.  Setelah larut sempurna, dihentikan pengadukan. Ditutup sampel dan dibiarkan mendingin hingga suhu sekitar 500C.

6. Disiapkan sikloheksanol 50 gram, dimasukkan pada labu alas bulat melalui corong pisah dengan hati-hati

7. Ditambahkan 100 ml air melalui corong pisah dan dilakukan pengadukan

8. Dimasukkan reagen Jones pada corong kaca di atas labu alas bulat. Buka salah satu tutup pada labu alas bulat untuk mengeluarkan uap dan menyetarakan tekanan

9. Dibuka sedikit klem pada corong kaca sehingga reagen Jones menetes secara perlahan ke dalam campuran air dan sikloheksanol pada labu alas bulat dan kemudian diamati warna larutan dan suhu

10. Direaksikan larutan dengan reagen Jones dan diatur suhu campuran pada 60-650C. Dapat digunakan kompres es untuk memastikan suhu tetap stabil pada suhu 600C.

11. Setelah selesai penambahan reagen Jones, ditambahkan lebih kurang 10 gram asam oksalat untuk menetralkan kelebihan dikromat dalam campuran.

12. Sebelum larutan sampel dingin, diatur alat destilasi uap dalam labu yang sama. Didihkan larutan dan dilakukan proses destilasi uap selama 1 jam 30 menit

13. Dituangkan 150 ml distilat yang diperoleh ke dalam gelas kimia lain

14. Selanjutnya dilakukan kembali proses destilasi, hingga diperoleh 50 ml distilat. Diamati distilat yang diperoleh dan dihentikan proses destilasi uap.

15. Dituang 150 ml distilat yang diperoleh ke dalam corong pisah. Dijenuhkan distilat dengan 30 gram garam atau NaCl.

16. Dikocok sampai larut dan ditambahkan lagi NaCl serta dikocok kembali hingga larut

17. Setelah distilat dalam corong pisah jenuh, didiamkan selama 20 menit sehingga terbentuk 2 lapisan atau terpisah sepenuhnya.

18. Dipisahkan lapisan air dan dikocok kembali bila terbentuk emulsi

19. Ditambahkan magnesium sulfat anhidrat pada sikloheksanon dan biarkan selama 10 menit, lalu dikocok

20.  Untuk memastikan sikloheksanon yang diperoleh, senyawa keton yaitu larutan natrium bisulfit jenuh ditambahkan sedikit sikloheksanon yang diperoleh dan diamati larutan


Berikut ini link vidio youtube pada percobaan ini adalah:

https://www.youtube.com/watch?v=e-JIbQO_CDs

 Pertanyaan:

1.Pada vidio percobaan tersebut, perubahan apa yang terjadi pada campuran air dan sikloheksanon pada labu alas bulat ketika dimasukkan ke dalamnya reagen Jones?

2. Berdasarkan vidio percobaan tersebut, mengapa salah satu tutup pada labu alas bulat dibuka ketika dimasukkan reagen jones?

3. Pada vidio percobaan tersebut, apa kegunaan digunakan asam sulfat (H2SO4) dan asam oksalat pada pembuatan sikloheksanon ini ?

 

 

Komentar

  1. Baiklah, saya Suci Rohana Putri Tambunan (A1C119050), akan menjawab soal no.1
    Perubahan yang terjadi yaitu campuran air dan sikloheksanol berubah warna dari putih susu menjadi kuning, dan setelah beberapa menit campuran reaksi berubah menjadi cokelat kotor, kemudian menjadi lebih pekat, hingga akhirnya menjadi biru tua.

    BalasHapus
  2. Baiklah perkenalkan nama saya Soni Fitri Br Nababan (A1C119097) ingin menjawab pertanyaan Elseria no 2. dikarenakan itu untuk mengeluarkan uap dan menyetarakan tekanan gas yang ada pada alas bulat supaya tidak terjadi ledakan dan juga supaya tidak menimbulkan terjadinya kesalahan hasil akhirnya.

    BalasHapus
  3. baiklah saya febby rahmadayani ( A1C119052 ) akan menjawab pertanyaan else no 3 ditambahkan H2SO4 adalah sebagai pemberi sifat asam dikarenakan sesuai dengan sifat alkohol yang akan lebih mudah mengalami oksidasi ketika dalam suasana asam dan sebagai katalis untuk mempercepat laju reaksi dimana K2Cr2O7 sebagai oksidator dapat bereaksi dengan baik yang ditandai dengan naiknya suhu larutan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : PEMBUATAN SIKLOHEKSANON

LAPORAN PRATIKUM KIMIA ORGANIK 1: EKSTRAKSI PADA SENYAWA ORGANIK