JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK PEMURNIAN ZAT PADAT

 

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

PEMURNIAN ZAT PADAT


 

NAMA                     : Elseria Afriyanti Togatorop

NIM                         : A1C119071

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILIMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021



PERCOBAAN KE-4

 

I.              Judul                 : Pemurnian Zat Padat

 

II.           Hari/Tanggal    : Senin, 08 Maret 2021

 

III.        Tujuan              : Adapun tujuan dilakukan percobaan kali ini adalah

1. Untuk mengetahui proses pemisahan zat padat dengan cara Rekristalisasi

2. Untuk mengetahui cara memisahkan dan memurnikan campuran  dengan rekristalisasi

IV.    Landasan Teori

         Dalam suatu pemurnian  dan pencucian  yang terdiri dari beberapa atau lebih komponen material bahan organik dapat dilakukan dengan cara rekristalisasi, dimana rekristalisasi yaitu suatu suatu tahap proses yang dilakukan pada purifikasi terhadap sampel organik yang berwujudkan padatan. Dan proses pencucian dengan menggunakan tahapan rekristalisasi ini sangat penting dilakukan pada suatu sampel organik yang berbentuk padatan, dikarenakan sampel organik yang berbentuk padatan sering terdapat zat yang tidak dikehendaki yang dapat membuat sampel oraganik yang berbentuk padatan tersebut tidak murni lagi (Nalle, 2009).

https://www.academia.edu/8730122/REKRISTALISASI_ASAM_BENZOAT_Ferry_Ch_Nalle?auto=download

Dalam pengerjaan rekristalisasi, penggunaan besarnya jumlah pelarut yang dipakai diupayakan seminimal mungkin dan tidak berlebih, supaya jumlah zat yang didapatkan pada tahap pendinginan larutan yang suhunya panas adalah maksimal. Adapun sifat larutan yang digunakan pada tahap rekristalisasi tidak terlalu kental, sehingga besarnya jumlah pelarut yang  akan digunakan harus diperkirakan terlebih dahulu, dan jika jumlah pelarut yang digunakan pada proses rekristalisasi kurang, maka kita melajutkannya dengan menambahkan pelarut berangsur-angsur ke dalamnya (Tim Penuntun Kimia Organik 1, 2021)

Dalam mekanisme rekristalisasi, terdapat beberapa ketentuan dari jenis pelarut yang akan dipakai dalam tahapan kristalisasi, yaitu pelarut harus dapat menghasilkan perbandingan kekuatan larutan yang berlimpah antara zat yang akan dicuci dengan memakai zat pengotor terlarut dalam pelarut tesebut, kemudian tidak menyisakan zat pengotor terhadap silika, serta murah dipecah dari silikanya (Rositawati, 2013)

https://core.ac.uk/download/pdf/19514615.pdf

Adapun target dilakukan metode kristalisasi ini yaitu untuk mendapatkan hasil kristal yang bermutu dan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun karakteristik dari kristal yang diharapkan dapat ditetapkan melalui tiga kriteria ini yakni: Penyaluran ukuran  kristal, tingkat kemurnian dari silika atau kristal tersebut, dan besar atau kecilnya wujud dari kristal (Umam, 2019).

https://journal.trunojoyo.ac.id/pangabdhi/article/download/5161/3482

Umumnya, tahapan pemurnian dengan cara rekristalisasi memiliki kaitan terhadap reaksi sedimentasi. Dimana, makna  Sedimentasi ini adalah suatu tahapan menguraikan  suatu zat padat dan pergi menuju larutannya. Dan sedimen akan tercipta apabila larutan yang digunakan pada tahap rekristalisasi dalam keadaan jenuh dengan komponen zat yang berkaitan antara yang satu dengan yang lain. Dimana, suatu kelarutan dalam tahapan rekristalisasi dipengaruhi oleh temperatur dan komponen penyusun dari larutan dan pelarutnya. Adapun tahap pengerjaannya, terdapat beberapa tahapan yang harus kita laksanakan, yakni : menentukan jenis pelarut yang akan dipakai, meleburkan zat terlarut di dalam pelarut yang telah telah dipilih, membekukan larutan, membersihkan kristal dengan memakai metode penyaringan, dan kemudian menjemur hasil dari rekristalisasi (Pinalia, 2011)

http://jurnal.lapan.go.id/index.php/majalah_sains_tekgan/article/download/1635/1473

 

V. Alat dan Bahan

5.1 Alat

a. Labu Erlenmeyer 250 ml

b. Gelas Beaker

c. Kaca Arloji

d. Spatula

e. Hot Plate

f. Penjepit Kayu

g. Selang pompa

h. Vakum

i. Kertas saring

j. Timbangan

k. Erlenmeyer Buchner

l. Corong Buchner

m. Sudip

 

5.2. Bahan

a.  Asam Benzoat

b. Aquades 50 ml

c. air dingin

VI. Prosedur Kerja

1. Langkah yang pertama yang dilakukan, dimasukkan 1 gram asam benzoat + pengotor ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml

2. Kemudian, ditambahkan aquades 50 ml ke dalam labu erlenmeyer untuk melarutkan asam    benzoat tersebut

3. Kemudian, dipanaskan sampel di atas hotplate pada suhu 1240C dan ditunggu hingga mendidih

4. Dan, setelah itu dipanaskan aquades dalam gelas beaker sampai aquades mencapai titik didihnya yaitu 1000C.

5. Kemudian, disaring larutan asam benzoat dengan pengotor tadi ke dalam Erlenmeyer Bunchner yang sudah diberi corong Buchner dan telah  dihubungkan ke alat vakum

6. Setelah itu, diberi aquades panas pada labu Erlenmeyer tadi sambil  diaduk untuk memastikan semua sampel terlarut dan  dituang kembali ke dalam Erlenmeyer Buchner tadi. Dan, akan terlihat akan terdapat endapan berwarna putih pada kertas saring tersebut.

7. Dan, setelah itu dimasukkan filtrat yang telah didapatkan ke dalam gelas beaker

8. Kemudian, filtrat tersebut dimasukkan ke dalam air dingin dan kemudian ditunggu beberapa saat.

9. Kemudian ditimbang kertas saring, dan hasil yang diperoleh dari kertas saringnya adalah 492,9 gram.

10. Kemudian, disaring kembali filtrat  yang sudah dimasukkan ke dalam air dingin tersebut dengan menambahkan aquades pada proses penyaringan sampai diperoleh padatan dalam bentuk kristal.

11. Kemudian, dikeringkan padatan kristal yang telah diperoleh tersebut  dalam oven dan tunggu beberapa saat

12. Dan setelah padatan kristalnya kering, maka ditimbang kembali dan hasil yang diperoleh adalah 524,2 gram.

Berikut ini link vidio youtube pada percobaan ini adalah:

https://youtu.be/t_aOEkRaGrk 

Pertanyaan:

1. Apakah fungsi ditambahkan aquades panas pada rekristalisasi asam benzoat tersebut?

2. Apa kegunaan dilakukan penyaringan pada rekristalisasi asam benzoat tersebut?

3. Mengapa campuran asam benzoat dan aquades tersebut harus dimasukkan ke dalam air dingin, apakah suhu dari air yang digunakan berpengaruh pada proses rekristalisasi asam benzoat?

Komentar

  1. Baiklah saya sindi permata sari, dengan nim A1C119064 ingin menjawab pertanyaan no 1, fungsi dari penambahan aquades panas adalah untuk dapat mempercepat terjadinya kristalisasi asam benzoat yaitu dengan kita harus menjaga agar seminimal mungkin jumlah pelarut yang dipakai sehingga proses pendinginan dari larutan panas tersebut berlangsung cepat.

    BalasHapus
  2. baiklah saya febby rahmadayani nim A1C119052 akan menjawab pertanyaan else no 2

    kegunaan proses penyaringan adalah untuk menyaring zat pengotor yang dimasukkan, kertas saring ini digunakan untuk menyaring zat yang tidak larut seperti halnya pengotor. pengotor tadi tidak larut dalam larutan sehingga ia akan tertinggal di kertas saring tersebut, jika hanya menggunakan corong buchner dikhawatirkan zat yang tidak larut tidak akan tersaring.

    BalasHapus
  3. Baiklah,saya Esra Oktapriani Gultom (A1C119059) Akan menjawab pertanyaan no 3.
    Fungsi dari perlakuan ini yaitu untuk menurunkan titik didih larutan sehingga mudah untuk membentuk endapan, selanjutnya endapan disaring menggunakan kertas saring. Dan dalam perlakukan ini suhu berpengaruh terhadap hasil filtrat asam benzoat .

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : PEMBUATAN SIKLOHEKSANON

JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK 1 : KROMATOGRAFI KOLOM

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 1 KIMIA ORGANIK I Analisis Kualitatif Unsur Zat