JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PENENTUAN KELAS KELARUTAN
JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PENENTUAN KELAS
KELARUTAN
NAMA :
Elseria Afriyanti Togatorop
NIM :
A1C119071
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.
SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILIMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
PERCOBAAN KE-2
I. Judul :
Penentuan Kelas Kelarutan
II. Hari/Tanggal :
Senin, 22 Februari 2021
III. Tujuan :
Adapun tujuan dilakukan percobaan kali ini adalah
1. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan gula dalam air
IV. Landasan Teori
Kelarutan adalah
suatu suasana pada sebuah senyawa yang
terdiri dari 3 bentuk fase yaitu mulai dari wujud padat, cair, serta gas yang
akan dapat meleleh dalam bentuk padatan,cairan, atau gas yang nantinya akan
diperoleh suatu zat yang sudah tercampur dan teraduk secara merata. Suatu
kelarutan akan sangat dipengaruhi oleh pelarut yang akan dipakai pada percobaan
ini untuk menentukan seberapa besar kelarutan suatu zat. Kelarutan juga akan
dipengaruhi oleh suatu faktor yang sangat memiliki pengaruh besar pada proses terjadinya
kelarutan yaitu melalui temperatur dan juga melalui gesekan pelarut dengan zat terlarut. (Yoga,2016).
http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/10866.
Larutan merupakan suatu bahan
yang sudah dalam keadaan tercampur dan campuran tersebut telah tercampur secara
merata antara bahan yang satu dengan bahan yang lain. Campuran tersebut
tersusun atas dua atau lebih zat yang penyusunnya bermacam-macam. Pada larutan
ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pelarut dan juga zat terlarut. Dan di dalam
larutan bahan yang memiliki besar jumlahnya sangat sedikit sekali pada larutan
didefenisikan sebagai zat yang dalam kondisi terlarut sedangkan pada larutan,
bahan yang lebih banyak besarnya seperti beratnya atau ukurannya dalam larutan diartikan
sebagai pelarut (Putri,2017)
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/article/download/4959/3723/
Kelarutan suatu zat sangat
bergantung pada nilai kepolaran suatu pelarut dalam larutannya. Pelarut yang
bersifat polar dapat mencairkan banyak
zat. Dan sifat zat itu dapat bersifat polar dan juga ionik, dan hal ini akan
juga akan berlaku demikian jika dibalikkan. Suatu kelarutan juga berpengaruh
terhadap penyusun terbentuknya zat tersebut, sebagai contoh perbedaan antara
rangkaian yang bersifat polar dengan rangkaian yang sifatnya tidak polar pada
suatu partikel. Apabila ikatan rangkaian tidak polar semakin besar, maka zat
dalam larutan tersebut akan sulit meluruh dalam senyawa air (Rozi, 2018)
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JAK/article/view/11913
Suatu kelarutan akan bertambah
tingkat kelarutannya, apabila proses pada larutannya membebaskan energi sejalan
dengan meningkatnya temperatur dan proses tersebut akan membuat tingkat
kelarutannya menjadi rendah. Akan tetapi ada sebagian jenis dari padatan zat
terlarut tidak dapat meluruh dalam larutan yang temperaturnya sangat rendah
sekali. akan tetapi hal berbeda pada zat yang terlarut yang fasanya adalah gas,
dimana zat terlarutnya dapat mecair dalam keadaan yang temperaturnya sangat
rendah sekali. Dalam bertambahnya temperatur akan dapat berkurangnya kelarutan
dan kecepatan dari larutan tersebut (Wardani, 2020)
Di dalam tes kelarutan, suatu
bahan organik yang memiliki sifat kelarutan yang utama mencakup jenis pelarut
dan besarnya kelarutan. Sifat suatu kelarutan dapat berfungsi memperkecil suatu
tempat gerak dalam analisa suatu bahan kimia. Dan, sifat suatu kelarutan juga
dapat memperkecil ruang lingkup pergerakan cahaya dengan suatu materi (Tim
Penuntun Kimia Organik,2021)
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
a. Stopwatch
b. Sendok teh
c. Gelas Ukur
d. 9 buah gelas
5.2 Bahan
a. Gula pasir
b. Gula Tumbuk
c. Gula Halus
c. Air mineral
d. Air es
e. Air
mendidih
VI. Prosedur Kerja
6.1 Kelarutan Gula dalam air
1. Tuangkan air mineral
pada gelas ukur 1, kemudian masukkan satu sendok teh gula pasir,lalu diaduk menggunakan
sendok dengan kecepatan yang sama pada gelas 2 dan gelas 3
2. Tuangkan air es pada
gelas 2, dan masukkan satu sendok teh gula pasir, lalu diaduk dengan
menggunakan sendok dengan kecepatan yang sama pada gelas 1 dan gelas 3
3. Tuangkan air mendidih
pada gelas 3, dan setelah itu masukkan satu sendok teh gula pasir, lalu diaduk
menggunakan sendok dengan kecepatan yang sama pada gelas 1 dan gelas 2
4. Kemudian, setelah gula
dimasukkan pada gelas 1 yang berisi air mineral, gelas 2 yang berisi air es,
dan gelas 3 yang berisi air mendidih, maka hitunglah kecepatannya dengan
menggunakan stopwatch, dan kemudian catat suhunya.maka akan didapatkan
kelarutan gula lebih cepat larut dalam air mendidih.
5. Tuangkan
air mineral pada gelas ukur 4, dan masukkan satu sendok teh gula pasir,lalu
diaduk dengan menggunakan sendok dengan kecepatan maksimum.
6. Tuangkan air mineral
pada gelas ukur 5, dan masukkan satu sendok teh gula pasir,lalu diaduk dengan
menggunakan sendok dengan kecepatan sedang.
7. Tuangkan air mineral
pada gelas ukur 6, dan masukkan satu sendok teh gula pasir,lalu diaduk dengan
menggunakan sendok dengan kecepatan yang lambat.
8. Kemudian, setelah
semuanya diaduk, maka akan diperokeh hasilnya bahwa kelarutan gula dalam gelas
air mineral pada kecepatan yang maksimum
9. Tuangkan air mineral
pada gelas ukur 7, dan masukkan satu sendok teh gula pasir,lalu diaduk lalu
diaduk dengan menggunakan sendok
10. Tuangkan air mineral
pada gelas ukur 8, dan masukkan satu sendok teh gula tumbuk,lalu diaduk dengan
menggunakan sendok
11. Tuangkan air mineral
pada gelas ukur 9, dan masukkan satu sendok teh gula halus,lalu diaduk dengan
menggunakan sendok.
12. Dan dari hasil
tersebut diperoleh bahwa kelarutan gula lebih larut dalam gula halus.
Berikut ini link vidio
youtube pada percobaan ini adalah:
Pertanyaan
1. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi
kecepatan suatu kelarutan dalam air ?
2. Mengapa gula lebih cepat larut dalam air mendidih
daripada air mineral ?
3. Apakah kecepatan suatu pengadukan berpengaruh
dengan kelarutan gula dalam air?
Baiklah perkenalkan nama saya Adith Andrizal dengan Nim A1C119065 akan menjawab pertanyaan no 2.
BalasHapusKarena salah satu faktor yang mempengaruhi suatu kelarutan adalah suhu. Semakin tinggi suhu suatu pelarut maka semakin cepat pula zat yang di larutkan terlarut dan semakin rendah suatu suhu maka zat yang yang akan dilarutkan semakin lama larut
Perkenalkan nama saya SONI FITRI BR NABABAN (A1C119097) jadi disini ingin menjawab pertanyaan no. 3, pada kelarutan ini tidak lain dengan kata pengadukan, dimana untuk menghomogenkan melarutkan larutan gula dalam air itu. Dimana semakin kita cepat melarutkannya maka semakin cepat zat itu larut. Apabila secara perlahan kita melarutkan maka hasil yang didapat tidak maksimal, mungkin saja yang terjadi hanya sebagian yang larut dalam air.
BalasHapusBaiklah saya febby Rahmadayani nim A1C119052
BalasHapusAkan menjawab pertanyaan else no 1
Faktor faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah sebagai berikut :
Suhu : Tingginya suhu akan mempercepat berlangsungnya pelarutan. Hal ini terjadi karena pada suhu tinggi kemungkinan terjadinya tumbukan antar zat padat lebih sering.
Luas permukaan zat : Semakin besar luas permukaan zat maka akan mengakibatkan tumbukan sering terjadi, sehingga kelarutan akan berlangsung lebih cepat. Perlu diketahui bahwa antara bongkahan dan butiran maka yang luas permukaannya lebih besar adalah butiran.
Volume zat pelarut dan zat terlarut : Semakin banyak volume zat pelarut maka akan mempercepat kelarutan, sedangkan sebaliknya jika zat terlarut yang berjumlah lebih banyak maka akan menghasilkan endapan yang dapat memperkecil kelarutan.
Pengadukan : larutan yang diaduk akan cepat larut dibandingkan dengan larutan yang tidak diaduk.