Jurnal Percobaan 1 Analisa Kualitatif Unsur-unsur Zat Organik
JURNAL ANALISA KUALITATIF UNSUR-UNSUR ZAT ORGANIK
JURNAL
PRATIKUM KIMIA ORGANIK I
OLEH :
Elseria Afriyanti Togatorop (A1C119071)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
PERCOBAAN
1
I Judul : Analisa Kualitatif Unsur-Unsur Zat Organik
II Hari, Tanggal :
Senin, 15 Febuari 2021
III Tujuan : Adapun tujuan
dari pratikum ini adalah ;
1. Untuk melakukan identifikasi unsur C, H, dan O
dalam senyawa karbon
IV Landasan Teori
Analisis organik kualitatif adalah suatu kajian yang terutama digunakan
untuk memisahkan senyawa organik yang asalnya tidak pasti dan tidak
diketahui keberadaannya. Kesesuaiannya terletak pada beberapa faktor, yang berkaitan erat
dengan sifat spesifik setiap senyawa atau campurannya dan teknik atau bentuk
Analisa yang teratur. Pekerjaan analisa dalam aspek kualitatif organik secara
khusus akan melibatkan berbagai analisis unsur, sifat fisik, dan pembagian kelompok fungsional dengan membagikan sifat turunannya jadi beberapa bagian-bagian (Tim Kimia Organik,2021).
Analisis kuantitatif yaitu suatu uraian yang digunakan untuk menentukan
kandungan suatu senyawa dalam suatu sampel, kandungan tersebut dapat dinyatakan
seperti dalam bentuk mol atau dalam persentase garam. Hal ini dapat dibentuk ketika sinar gamma dipantulkan dengan sifat yang bermacam-macam jenis pada masing-masing isotopnya. Kemudian,Sesudah alat pada suasana yang telah terkalibrasi, maka sampel dapat dianalisis untuk
mendapatkan hasil yang bagus dan juga dapat diperoleh keakuratan yang cukup maksimal. ( Rosyidan,2013).
https://journal.unnes.ac.id/nju/index php.
/jf/article/download/3961/3617
Senyawa organik disusun oleh unsur
unsur ini secara khusus, dikarenakan unsur-unsur ini adalah penyusun senyawa organik, adapun unsur- unsur yang sebagai penyusunnya yang paling utama yaitu oleh unsur karbon dan hidrogen,dan bisa juga unsur-unsur yang lain yang menyusun senyawa organik, sebagai contoh yaitu unsur nitrogen, unsur
oksigen, unsur fosfor, dan juga unsur halogen dan unsur belerang (Subandi,
2010).
Zat organik didefenisikan sebagai zat yang memiliki banyak
unsur karbon yang biasanya merupakan bagian dari tumbuhan dan hewan,dengan penyusun yang khusus dari zat organik adalah unsur karbon, unsur protein, dan unsur lemak. Zat organik ini dapat mudah menjalani suatu proses penguaraian melalui pembusukan yang dilakukan oleh bakteri dengan
memerlukan bantuan dari oksigen yang telah dilarutkan, bantuan oksigen ini sangat dibutuhkan dalam proses pembusukan zat organik agar zat organik tersebut mudah melakukan penguraian melalui proses pembusukan yang berlangsung pada senyawa organik ( Apriyanti,2018).
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/alkimia/article/view/2988/2045
Bahan organik merupakan berbagai sederetan jenis-jenis senyawa-senyawa organik kompleks yang telah mengalami proses
penguraian yaitu melalui pembusukan dan akan dapat menghasilkan terbentuknya
tanah humus. Pada umumnya bahan organik tersusun oleh unsur-unsur karbon,hidrogen, Oksigen, dan
dan dapat juga disusun oleh unsur yang mengandung Nitrogen, Sulfur,Fosfor dan unsur besi. Dan Karbon
adalah penyusun yang paling utama pada bahan organik dan merupakan unsur yang
paling melimpah pada semua makhluk hidup di bumi dan juga berfungsi sebagai penghasil energi terhadap semua organisme yang hidup di bumi ini (Hutasoit,2014).
https://media.neliti.com/media/publications/138716-ID-distribusi-kandungan-karbon-organik-tota.pdf
V Alat dan Bahan
5.1 Alat
1. Tabung Reaksi
2. Statif
3.
Klem
4. Pipa kaca pengalir gas
5. Gelas kimia
6. Pembakar Spritus
7. Spatula
5.2
Bahan
1. Gula Pasir
2. Kapas
3. Tembaga (II) Oksida (CuO)
4. Kertas Kobalt (II) Klorida
5. Air Kapur
VI Prosedur
Kerja
6.1
Pembakaran gula pasir
1. Masukkan 1 sendok gula ke dalam tabung reaksi,
setelah itu gantungkan tabung reaksi pada statif dan kemudian bakarlah tabung
reaksi dengan bagian atas tabung ditutup oleh kapas pada api biru pada Bunsen. Sehingga
dihasilkan perubahan warna pada gula pasir yaitu berwarna hitam.
2. Kemudian, untuk mengetahui zat cair yang menempel
pada dinding tabung reaksi, maka kita dapat mengujinya dengan menggunakan
kertas kobalt (II) klorida,dengan menempelkan kertas cobalt (II) klorida pada
dinding tabung reaksi. Setelah itu tunggu beberapa saat, maka kertas kobalt
(II) klorida akan berubah warna dari biru menjadi berwarna merah muda.
6.2. Pembakaran campuran gula pasir
dengan tembaga (II) Oksida
1. Masukkan temabaga (II) oksida dan gula ke dalam
tabung reaksi, dan kemudian campurkan tembaga (II) oksida dengan air dengan
menggunakan spatula.
2. Setelah itu, dipasang tabung reaksi dengan sumbat
karet di atas tabung reaksi dan dilengkapi dengan pipa kaca pengalir gas di
statif dan gas yang keluar dari ujung pipa kaca pengalir gas ditampung oleh
gelas kimia yang telah diisi dengan air kapur
dan setelah itu dibakar pada pembakar bunsen dan tunggu beberapa saat.
Dan hasilnya adalah air kapur akan berubah menjadi keruh dan campuran gula dan
tembaga (II) oksida berwarna merah tembaga.
Berikut ini adalah link video youtube
percobaan yang digunakan
Pertanyaan:
1.
Mengapa bagian atas pada tabung reaksi harus ditutup dengan kapas pada saat pembakaran
gula dan jika tidak ditutup dengan kapas,apakah yang akan terjadi pada saat
pembakaran gula?
2.Mengapa
kertas yang digunakan pada percobaan ini adalah kertas kobalt (II) klorida?
3.Mengapa
pada vidio percobaan tersebut air kapur berubah warna menjadi keruh dan campuran
gula dan tembaga (II) oksida menjadi berwarna merah tembaga?
Saya Esra Oktapriani Gultom
BalasHapusNim A1C119059
Akan menjawab permasalahan no 1
Dalam eksperimen I ini, gula dipanaskan di dalam tabung reaksi yang ditutup dengan kapas, agar gas yang terbentuk tidak keluar ke udara bebas. Pada saat gula dipanaskan di dalam tabung reaksi yang tertutup kapas, terjadi suatu reaksi kimia, yakni yang pertama timbul gelembung-gelembung gas (mendidih) dan menimbulkan uap air, dimana timbulnya gelembung gas tersebut menandakan bahwa ketika gula dipanaskan, terjadi reaksi kimia. Dan apabila tidak ditutup dengan kapas maka reaksi kimianya tidak akn terjadi.
Baikla saya febby rahmadayani
BalasHapusNim : A1C119052
Kelas : Reguler B 2019
Saya akan menjawab pertanyaan elseria nomor (2)
Cara kerja kertas kobalt klorida adalah dengan cara mendeteksi adanya air.Kobalt klorida atau CoCl2 memiliki sifat yang khas. Senyawa ini bisa berubah warnanya bila terkena air.
Kobalt klorida yang tidak terkena air awalnya berwarna biru. Bila kobalt klorida ini terkena sedikit air, maka dia akan berubah menjadi ungu. Bila terkena lagi air, maka warnanya berubah lagi menjadi pink.
Hal ini terjadi karena susunan kristal kobalt klorida atau CoCl2 yang bisa menyerap air di dalamnya, dan penyerapan ini merubah struktur kristal sehingga gelombang cahaya yang dipantulkan berbeda dan warnanya pun menjadi berbeda.
Kobalt klorida atau CoCl2 memiliki struktur senyawa dengan pola beraturan yang berulang ulang seperti kristal. Pada kondisi normal atau kering, kobalt klorida ini berwarna biru. Tetapi ketika terkena air sedikit, maka air-air ini akan masuk di antara kristal CoCl2 ini.
Struktur kristal CoCl2 pun berubah bentuk untuk memberi ruang untuk air ini. Dua senyawa air akan mengelilingi setiap senyawa CoCl2 dan membentuk apa yang disebut dihidrat, dengan rumus kimia
CoCl2 · 2 H2O.
Perubahan ini menyebabkan perubahan pantulan cahaya dan warnanya berubah menjadi ungu.Bila ada air lagi yang terserap, maka semakin banyak senyawa air yang masuk ke bagian di antara kristal CoCl2 ini
Perkenalkan saya Putri Mayang Sari dengan NIM A1C119056 akan menjawab pertanyaan no.3
BalasHapusDimana pertanyaannya kenapa air kapur berubah warna menjadi keruh, dimana Uap hasil pembakarannya ditampung dan dialirkan ke dalam air kapur. Jika air kapur yang semula jernih berubah menjadi keruh maka dapat dipastikan senyawa tersebut mengandung karbon. Zat yang mengeruhkan air kapur karena terdapat gas CO₂. Dengan demikian menunjukkan bahwa senyawa juga mengandung Oksigen (O). Selain itu lalu mengapa campuran gula dan tembaga (II) oksida berwarna merah tembaga yang lebih menunjuk warna yang kehitaman, itu karena bahwa suatu senyawa mengandung atom karbon yang ketika dibakar warnanya menjadi menghitam (arang). Warna hitam inilah yang menunjukkan bahwa kayu tersebut mengandung atom karbon (C). Tidak hanya kayu, semua zat jika dibakar warna menghitam maka zat tersebut diindikasikan mengandung karbon pula, misalnya : nasi, roti, tepung