JURNAL MANIPULASI ALAT-ALAT PRATIKUM KIMIA ORGANIK
JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
MANIPULASI
ALAT-ALAT PRATIKUM KIMIA ORGANIK
NAMA :
Elseria Afriyanti Togatorop
NIM :
A1C119071
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.
SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILIMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
PERCOBAAN KE-3
I. Judul :
Manipulasi Alat-alat Pratikum Kimia Organik
II. Hari/Tanggal :
Senin, 01 Maret 2021
III. Tujuan :
Adapun tujuan dilakukan percobaan kali ini adalah
1.
Untuk mengetahui manipulasi alat-alat pratikum pada percobaan ini dengan
kromatografi lapis tipis sederhana dengan kromatografi lapis tipis standar
2.
Untuk mengetahui cara pemisahan dan identifikasi zat warna dengan
kromatografi lapis tipis.
IV. Landasan Teori
Kromatografi merupakan suatu langkah yang dipakai untuk pemecahan zat kimia menjadi beberapa bagian yang dilandaskan terhadap variasi pembatas zat kimia organik terhadap tahap pasif dan tahap aktif. Adapun target dari manipulasi alat pada kromatografi ini yaitu menguraikan senyawa zat organik terhadap suatu kombinasi larutan zat organik menjadi beberapa macam zat organik yang telah terurai dan untuk melihat seberapa besar hasil rasio senyawa zat organik dalam larutan yang bercampur (Sastroamidjojo,1985)
Dalam manipulasi alat kromatografi lapis
tipis ini terdapat dua tingkat, yaitu tingkat yang standar dan tingkat yang
berlawanan. Pada tingkat standar merupakan tahapan yang pada tahap tidak
bergeraknya (pasif) akan terbentuk dikarenakan adanya tarikan antara partikel
pada unsur organik pembentuknya sedangkan pada tingkatan yanng berlawanan akan dapat terjadi karena adanya gaya tarik
tidak polar antara molekul dengan senyawa organiknya (Oktaviantari,2019).
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/analisfarmasi/article/download/2071/pdf
Penguraian atau pemisahan zat organik dengan
menggunakan proses kromatografi ini akan berlangsung disebabkan dengan adanya
perbedaan perlakuan antara penyusun senyawa organik pada sebuah campuran
terhadap kedua tahapan yang terdapat pada kromatografi. Adanya perbedaan perlakuan ini dapat membawa dampak, sehingga penyusun
pada senyawa organik akan melakukan pergerakan dengan kelajuan yang bervariasi
pada saat melintasi kolom. Adanya perbedaan perpindahan kelajuan ini dapat
membuat penyusun senyawa organik yang satu dengan yang lain dapat terpisah
menjadi beberapa bagian (Leba, 2017).
Pada
saat proses pemisahan dengan menggunakan cara kromatografi, terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi proses terjadinya kromatografi yaitu pada saat penyaluran campuran zat
organik pada tahap bergerak dan pada tahap stagnan. Pada tahap satagnan dapat berwujud seperti pembuatan
kolom, dan pada saat tahap gerak dapat berwujud seperti pada pembuatan lapisan
tipis pada kromatografi, dan pada tahap bergerak dibiarkan sampai meningkat
pada tingkat yang maksimum yang berlandaskan pada perihal meningkat dan
menurunnya zat yang bersifat cair pada
bahan organik (Novianti, 2010).
https://core.ac.uk/download/pdf/12347615.pdf
Adapun hakikat dasar
pada proses berlangsungnya tapahan kromatografi dilandaskan pada jumlah
partikel zat pada senyawa organik yang memiliki besaran kuantitas yang
bervariasi terhadap setiap penyusun senyawa organik pada kurun waktu terbatas.
Penguraian atau pemisahan dengan memakai proses kromatografi dapat berlangsung
antara suatu tahap-tahapan atau dapat berlangsung dikarenakan perbedaan sifat
pada molekul penyusun senyawa organik, seperti contoh tingkat kelarutan yang
bervariasi terhadap pelarut yang digunakan pada saat proses terjadinya suatu
pelarutan serta mempunyai ciri khas yaitu gampang melakukan penguapan pada suhu yang
bervariasi antara yang satu dengan yang lain (Basri, 2003).
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
5.1.1 Kromatografi Lapis Tipis Sederhana
a. Kertas Saring
b. Pensil
c. Penggaris
d. Gunting
e. Spidol Warna
f. Gelas Kaca
5.1.2 Kromatografi Lapis Tipis Standar
a. Gelas ukur
b. Chamber KLT
c. Pipa Kapiler
d. Penjepit
e. Kertas Saring
dan Kertas KLT
f. Pensil
g. Gunting
h. Penggaris
i. Pinset
j. Pipet tetes
k. Cup plastik
5.2 Bahan
5.2.1 Kromatografi Lapis Tipis Sederhana
a. Air
5.2.2 Kromatografi Lapis Tipis Standar
a. Aquades
b. Sampel dan Alizarin Red
c. Butanol
d. Etanol
e. Ammonia
f. Plat Tetes
VI. Prosedur Kerja
6.1 Kromatografi Lapis Tipis Sederhana
1. Langkah pertama adalah membuat garis penanda
sebagai tempat penotolan warna
2. Kemudian, totolkan spidol warna pada garis batas
yang telah dibuat
3. Setelah itu, masukkan air pada gelas kaca sesuai
dengan garis batas penotolan
4. Dimasukkan kertas yang telah ditotolkan spidol
warna ke dalam gelas kaca dan pastikan kertas terendam oleh air sampai batas
garis penotolan dan tunggu beberapa saat
5. Setelah itu, lakukan hal yang sama menggunakan 4
warna spidol yaitu warna hitam, merah. hijau, dan biru
6. Kemudian, totolkan spidol warna hitam pada garis
batas
7. Setelah kering, totolkan warna merah dengan urutan
prosedur yang sama dengan sipdol hitam dilanjutkan dengan spidol hijau dan biru
8. Setelah itu,
dimasukkan kertas saring yang telah ditotolkan spidol warna merah,hitam,hijau,
dan biru ke dalam gelas kaca
9. Kemudian, diamati
perubahan yang terjadi pada kertas saring yang telah ditotolkan spidol
10. Dan hasil yang
diperoleh,totolan spidol warna biru menghasilkan noda berwarna biru muda pada
kertas saring dan totolan spidol warna merah menghasilkan noda berwarna jingga
atau orange dan warna kuning pada kertas saring.
11. Kemudian, totolan
spidol warna merah yang dicampur dengan totolan spidol warna hitam dan hijau
menghasilkan noda berwarna biru, hijau muda, kuning, dan warna jingga atau
merah muda pada kertas saring.
6.2. Kromatografi Lapis
Tipis Standar
1. Langkah pertama, eluen dibuat dengan perbandingan 3:1:1 yaitu dengan
menggunakan 3 ml etanol, 1 ml etanol, dan 1 ml ammonia
2. Kemudian, chamber KLT disiapkan, setelah itu dimasukkan 3 ml butanol,
1 ml etanol dan 1 ml ammonia dan kemudian larutan diaduk sampai semua tercampur
secara merata.
3. Setelah itu, eluen dijenuhkan dengan memasukkan kertas saring ke dalam
chamber KLT
4. Kemudian, disiapkan kertas KLT dengan membuat garis batas bawah
kurang lebih 1,5 cm dan juga garis batas kurang lebih 1 cm.
5. Kemudian, buatlah koordinat titik pada garis batas bawah yaitu titik
A dan titik B dengan masing-masing jarak 1 cm
6. Selanjutnya adalah proses penotolan sampel yaitu A sebagai
sampel dan B sebagai standar
7. Kemudian, sampel ditotolkan pada kertas KLT (A) dan ditotolkan dengan
menggunakan pipa kapiler dan dikeringkan
8. Setalah itu, Alizarin red
ditotolkan pada kertas KLT (B) dengan menggunakan pipa kapiler
9. Setelah proses penotolan selesai, kertas saring diangkat yang
ditandakan bahwa kertas saring sudah terbasahi oleh semua eluen
10. Kemudian, kertas KLT dimasukkan ke dalam chamber KLT.
11. Setelah itu, chamber KLT ditutup rapat
12. Dan setelah proses pemisahan zat warna selesai, kertas KLT diangkat
dan dikeringkan
11. Kemudian, diberi tanda batas pelarut dan sampel pada saat proses dihentikan
dengan garis dengan menggunakan pensil.
Berikut ini link vidiio youtube pada percobaan ini adalah:
Kromatografi Lapis Tipis Sederhana :
Kromatografi Lapis Tipis Standar :
Pertanyaan :
1. Mengapa pada vidio percobaan
kromatografi lapis sederhana, tinggi kertas saring dengan gelas kaca harus disesuaikan,
Jelaskan?
2. Apa fungis Eluen
pada vidio percobaan kromatografi lapis tipis standar tersebut?
3. Jelaskan
Kegunaan kertas saring dan kertas KLT pada kromatografi lapis tipis?
Perkenalkan nama saya SONI FITRI BR NABABAN (A1C119097) ingin menjawab pertanyaan no 3. jadi fungsi kertas saring yaitu didalam percobaan pada kromatografi ini digunakan kertas saring yang dimana fungsinya itu untuk, digunakan sebagai fasa diam dalam proses pemisahan dalam pemilihan kertas saring yang digunakan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pemisahan dan analisis kimia ini. Dan untuk Kromatografi lapisan tipis (KLT) ini berfungsi dalam suatu teknik kromatografi yang digunakan untuk memisahkan campuran yang tidak volatil. dan juga untuk memonitor pergerakan reaksi, mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam campuran, dan menentukan kemurnian bahan tersebut dalam percobaan.
BalasHapusBaiklah perkenalkan
BalasHapusNama: Erina Shafura
Nim: A1C119068
Izin menjawab pertanyaan no. 1
Sebelum itu kita harus mengetahui apa itu Kromatografi. Nah Kromatografi ini merupakan proses pemisahan campuran molekuler berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen dan distribusi molekul dalam dua fasa yaitu Fasa diam (adsorben) dan fasa bergerak (eluen). Nah didalam Vidio tersebut Eluen ini berfungsi sebagai pelarut yang digunakan dalam proses migrasi atau pergerakan dalam membawa komponen-komponen zat sampel atau fasa yang bergerak melalui fasa diam dan membawa komponen-komponen senyawa tersebut yang mana proses akhirnya akan dipisahkan.
Baiklah saya
BalasHapusNama : Rara ada Septian
Nim : A1C19095
Akan menjawab permasalahan No 2.
Fungsi Eluen pada video percobaan Kromatografi lapis tipis standar yaitu ,digunakan Untuk perbandingan 3:1:1 yang kemudian untuk dicampurkan dengan 3ml butanol , 1ml Etanol dan 1ml Amonia. Eluen ini merupakan Fasa gerak dari Kromatografi lapisan tipis standar